Ajak Tamu Pemkot ke Kampung Wisata

Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya agar pariwisata bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Salah satu strateginya akan mengajak para tamu yang melakukan kunjungan kerja ke Pemkot Yogyakarta masuk ke kampung wisata.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sudah menyampaikan ke dinas terkait mengenai syarat tamu- tamu yang datang ke Pemkot Yogyakarta. Terutama dari luar daerah Syarat pertama harus menginap di hotel- hotel di wilayah Kota Yogyakarta dengan menunjukkan bukti pesanan kamar hotel. Hal itu agar ada pemasukan pendapatan asli daerah Pemkot Yogyakarta dari pajak tamu hotel.

“Jadi nanti ditambah syaratnya. Menginap di hotel di Yogyakarta dan harus berkunjung ke kampung wisata di Kota Yogyakarta,” kata Heroe saat memberi arahan Musrenbang Kemantren Jetis, di Hotel Sare, Sabtu (12/2/2022).

Menurutnya tamu yang melakukan kunjungan kerja ke Pemkot Yogyakarta cukup banyak. Dalam sehari setidaknya ada sekitar 15- 30 rombongan tamu. Jika setiap hari sejumlah itu dan bisa dibawa ke kampung- kampung wisata atau kampung- kampung yang punya banyak potensi, harapannya para tamu itu bisa berbelanja di wilayah kampung di Kota Yogyakarta.

“Itu yang sekarang kami coba rumuskan agar keinginan kita pariwisata betul- betul bisa mengangkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu wilayah kelurahan dan kemantren diminta menyiapkan diri menata potensi kampung dan menerapkan skala prioritas dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang 2023). Ajakan tamu ke kampung wisata itu juga sejalan dengan tema pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2023 yang mengusung peningkatan ekonomi kreatif berbasis pariwisata budaya untuk keberdayaan masyarakat.

“Makanya dengan tema pembangunan ini bagaimana bisa jadi destinasi wisata, harus menyiapkan diri biar bisa ditunjuk Dinas Pariwisata atau Bagian Umum dan Protokol sebagai  tempat untuk berkunjung tamu-tamu di (pemkot) Kota Yogyakarta. Dibuat paket wisata masuk Yogya harus masuk kampung wisata,” terang Heroe.

Pihaknya berpesan dalam musrenbang di tingkat kemantren ada strategi prioritas program kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah yang diampu kelurahan, kemantren dan dinas terkait pada 2023. Mengingat ada keterbatasan anggaran dana pemerintah karena pendapatan berkurang dan ada pemotongan dana dari pusat.

Sementara itu Mantri Pamong Praja Kemantren Jetis Rini Rahmawati menyampaikan rencana prioritas pembangunan tahun 2023 di Kemantren Jetis  adalah terkait destinasi wisata untuk pemberdayaan masyarakat dan seni budaya. Rencana dalam Musrenbang 2023 mendasarkan pada masterplan 2021 di antaranya potensi titik ungkit wisata di Kemantren Jetis.

“Di kelurahan Bumijo ada potensi kolam renang pinggir sungai yang sebenarnya kalau dibangun, bisa menjadi wisata yang apik. Di Gowongan ada tanah dari pemkot dan di sana merupakan bangunan RT/RW yang bisa dibangun bersama untuk UMKM, PKL dan seni budaya. Di Cokrodiningratan ada taman robin di dekat pinggiran sungai. Saat ini sudah bagus tapi memang perlu penataan lebih, sehingga bisa jadi aset wisata,” jelas Rini.

 

sumber: https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/19330